Salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
silaturahmi, diskusi dan gelar Sastra antar sastrawan Trenggalek dan sekitarnya
bertempat di Snega Fm. Kegiatan ini di adakan oleh organisasi Paramata yang berdiri
sekitar 2 bulan yang lalu. Yang berkecimpung dalam organisasi tersebut adalah 3 Kabupaten yaitu
Trenggalek, Tulungagung dan Blitar. Kegiatan tersebut menggali ilmu tentang kesastraan, khususnya Sastra Indonesia dan
juga Sastra Jawa. Pada kegiatan tersebut mengambil tema “Mengenali Sastra dan Apresiator”. Pada saat itu seniman yang hadir
ialah ST Sri Em Yani, Jarot Setyono, Tulus Setiyadi, Arif dan Bejo Junior.
Kegiatan yang rutin di adakan setiap 1 bulan sekali tersebut selalu mengambil
tempat-tempat on air agar organisasi
dan kegiatanya mendapatkan apresiasi dari masyarakat luas. Salah satu contoh
hasil karya yang di apresiasikan ialah pitakon suwung karya Jarot Setyono. “ Perjalanan dan usaha serta ke ikhlasan dalam
belajar dan menuntut ilmu” ujar pak Jarot saat di tanya oleh salah satu tim
kami tentang motivasinya dalam berkarya. Menurut beliau saat menyikapi karya
sastra ini yaitu :
1.
bersikap santai.
2.
memiliki dokumen asli dan kutipan
asli dari narasumber contoh : NarasumberTuronggo Yakso.
3.
Jika asli maka seniman tersebut
telah meninggalkan kenangan kepada narasumber terpercaya.
4.
Dan karakter dari sastrawan ialah menjadi dirinya
sendiri.
Salah satu karya Tulus
Setiyono, STP. “
Makna Simbol Selamatan Kematian pada Masyarakat Jawa” Merupakan salah satu
karya yang di cetuskan seniman muda sekaligus mantan wartawan ini telah banyak
menginspirasi banyak orang serta
mengubah pandangan masyarakat tentang budaya jawa yang biasanya di kaitkan
dengan hal-hal mistis.
Tag :
Seputar Trenggalek
3 Komentar untuk "Gema Sastra Trenggalek"
Menarik juga.
Ajib gan.. Lanjutkan....!!!
do'a nya jangan lupa ya semuanya :)